Sejarah Negara Israel: Dari Awal Hingga Kini

by Jhon Lennon 45 views

Halo guys! Pernah penasaran nggak sih gimana sih sejarah negara Israel itu bisa terbentuk? Perjalanan mereka tuh panjang banget, penuh lika-liku, dan pastinya bikin kita geleng-geleng kepala. Nah, kali ini kita bakal diving lebih dalam ke sejarah negara Israel, dari zaman kuno sampai ke masa modern. Siap-siap ya, karena bakal ada banyak cerita menarik yang bakal kita kupas tuntas!

Awal Mula dan Klaim Kuno

Guys, kalau ngomongin sejarah negara Israel, kita nggak bisa lepas dari akar kuno mereka. Bangsa Israel, atau yang dulu dikenal sebagai Ibrani, punya klaim sejarah yang kuat banget atas tanah yang sekarang kita kenal sebagai Israel. Menurut kitab suci mereka, tanah ini dijanjikan oleh Tuhan kepada Abraham dan keturunannya. Ini nih yang jadi fondasi utama klaim mereka, guys. Bayangin aja, cerita ini udah ada ribuan tahun lalu! Sejak zaman para Hakim, Raja Saul, Raja Daud, sampai Raja Salomo, kerajaan Israel kuno ini udah berdiri kokoh. Yerusalem jadi pusat spiritual dan politik mereka. Tapi ya namanya sejarah, guys, nggak selamanya mulus. Kerajaan ini akhirnya terpecah jadi dua: Kerajaan Israel di utara dan Kerajaan Yehuda di selatan. Perpecahan ini bikin mereka jadi lebih rentan terhadap invasi. Bangsa Asiria akhirnya ngalahin Kerajaan Israel utara, dan Babel ngelakuin hal yang sama ke Kerajaan Yehuda, sampai akhirnya Bait Suci Pertama di Yerusalem dihancurin. Banyak orang Yahudi yang diasingkan ke Babel. Ini nih yang sering disebut sebagai Babylonian Exile. Tapi, mereka nggak ilang gitu aja, guys. Setelah periode di Babel, banyak yang kembali dan membangun kembali Yerusalem. Periode ini ditandai dengan kembalinya pengaruh Persia, Yunani (di bawah Alexander Agung), dan Romawi. Nah, di bawah kekuasaan Romawi inilah, terjadi pemberontakan besar-besaran oleh bangsa Yahudi yang dipimpin oleh Bar Kokhba. Pemberontakan ini akhirnya dipadamkan dengan brutal oleh Romawi, dan banyak orang Yahudi yang kembali diusir dari tanah mereka. Peristiwa ini dikenal sebagai Diaspora, di mana bangsa Yahudi tersebar ke seluruh penjuru dunia. Tapi, meskipun tersebar, mereka nggak pernah lupa sama tanah leluhur mereka. Identitas dan keyakinan mereka tetap kuat, dan impian untuk kembali ke Zion (Yerusalem) nggak pernah padam. Jadi, bisa dibilang, sejarah Israel kuno ini adalah kisah tentang imannya, perjuangannya, dan kerinduannya untuk kembali ke tanah asal.

Diaspora dan Perjuangan Identitas

Nah, setelah peristiwa Diaspora yang tragis itu, bangsa Yahudi tersebar ke berbagai penjuru dunia, guys. Mereka hidup di bawah kekuasaan berbagai bangsa dan budaya, mulai dari Eropa sampai Timur Tengah. Tapi yang namanya identitas Yahudi, itu kuat banget, lho. Meskipun tersebar dan seringkali mengalami diskriminasi, bahkan persekusi yang brutal seperti pogrom di Rusia atau Holokaus di Eropa yang paling mengerikan, mereka tetap mempertahankan tradisi, bahasa Ibrani (meskipun banyak yang nggak bisa lagi ngomong lancar), dan agama mereka. Keinginan untuk kembali ke tanah leluhur, ke Zion, itu nggak pernah padam. Impian ini terus hidup dari generasi ke generasi, tertulis dalam doa-doa, lagu-lagu, dan cerita-cerita mereka. Di Eropa, muncul gerakan Zionisme di akhir abad ke-19. Tokoh-tokoh seperti Theodor Herzl melihat bahwa satu-satunya cara agar bangsa Yahudi aman dan bisa menentukan nasibnya sendiri adalah dengan mendirikan negara sendiri di tanah leluhur mereka. Jadi, Zionisme ini bukan cuma sekadar gerakan politik, tapi juga gerakan kebangkitan nasional dan spiritual. Mereka mulai melakukan Aliyah, yaitu gelombang imigrasi kembali ke Palestina, yang saat itu masih di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman. Para imigran ini mulai membangun pemukiman baru, mengembangkan pertanian, dan memulihkan bahasa Ibrani sebagai bahasa sehari-hari. Perjuangan mereka nggak mudah, guys. Mereka harus menghadapi tantangan alam, kondisi ekonomi yang sulit, dan juga ketegangan dengan penduduk lokal Arab. Tapi semangat mereka nggak pernah surut. Mereka percaya bahwa ini adalah panggilan suci untuk membangun kembali tanah yang sudah lama ditinggalkan. Periode ini jadi penting banget karena menjadi benih-benih terbentuknya negara Israel modern. Perjuangan identitas ini, guys, menunjukkan betapa kuatnya ikatan emosional dan spiritual bangsa Yahudi dengan tanah mereka, dan betapa gigihnya mereka berjuang demi hak untuk memiliki tanah air sendiri, bebas dari penindasan dan diskriminasi yang sudah mereka alami berabad-abad lamanya. Kultur Yahudi terus berkembang meskipun dalam kondisi yang sulit, dan cita-cita untuk kembali ke tanah kelahiran tetap menjadi mercusuar harapan mereka di tengah kegelapan persekusi.

Mandat Inggris dan Perang Dunia II

Terus nih, guys, gimana ceritanya kok bisa sampai ada Mandat Inggris segala? Nah, setelah Perang Dunia I, Kekaisaran Ottoman yang berkuasa di Palestina runtuh. Pemenang perang, terutama Inggris dan Prancis, membagi-bagi wilayah Timur Tengah. Inggris dapat mandat untuk mengelola Palestina. Di sinilah peran Inggris jadi krusial banget, guys. Di satu sisi, Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour pada tahun 1917, yang isinya mendukung pendirian